Kamis, 10 Februari 2011

Railbus Solo – Wonogiri Produksi PT INKA

Pertumbuhan Perekonomian nasional menunjukkan angka pertumbuhan yang signifikan ditengah krisis global yang belum pulih, membawa dampak pada peningkatan kegiatan Perekonomian utamanya pada kegiatan sektor riil di kota-kota besar. Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Solo merupakan salah satu kota yang telah berbenah untuk menjadi salah satu penyokong pertumbuhan khususnya di Jawa Tengah. Dengan ikon “The Spirit of Java” kota solo tengah mempersiapkan diri di segala sektor. Sektor infrastruktur yang memegang peran vital untuk mendukung ikon tersebut terus dibenahi dan ditingkatkan.
Dalam sektor transportasi khususnya kereta api, lintas Solo – Wonogiri yang telah lama tidak aktif dihidupkan kembali. Jalur ini sangat unik karena melintasi tengah kota Solo untuk menuju Wonogiri utamanya pusat kegiatan perekonomian seperti pasar dan mall maupun wisata yaitu Keraton Solo.
Moda transportasi seperti Railbus merupakan salah satu angkutan perkotaan yang  mulai diperkenalkan dan dioperasikan di Indonesi pada tahun 2008 di Palembang, Sumatera Selatan untuk melayani rute Kertapati – Indralaya (kampus Universitas Sriwijaya). Rute ini diperuntukkan khusus bagi angkutan mahasiswa Unsri untuk mendukung kegiatan belajar dan merupakan pesanan dari Pemprov Sumatra Selatan melalui Kementrian Perhubungan.
Railbus Solo Wonogiri ini merupakan pesanan dari pemerintah pusat melalui Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan dengan nilai proyekRp. 16 M. Terdiri dari 3 rangkaian yangdilengkapi dengan rak bagasi dan pendingin AC. Kombinasi warna interior dan eksteriornya mencerminkan dari Spirit of Java dengan kandungan lokal yang mencapai 70 % dengan dukungan BUMN PT. KS, PINDAD dengan PT INKA sebagai tempat pembuatannya.
Tahun 2010 PT. INKA telah membukukan pendapatan senilai Rp. 619 M dengan Pesanan Masuk (kontrak) yang diperoleh mencapai 1 Triliun. Pencapaian ini diperoleh melaui dana DIPA Kementrian Perhubungan melalui kontrak jamak(multi years). Dari jumlah tersebut pasar terbesar pada Ditjen Perkeretaapian Kemenhub sebesar 75% dan pasar PT. KAI 13% serta pasar eksport dan swasta senilai 12%. Pada tahun 2011 ini sejumlah produk dari Kemenhub seperti KRL, KRDI dan KRDE siap diluncurkan. Produk lainnya seperti K-3 yang dilengkapi AC akan diselesaikan untuk menunjang angkutan lebaran tahun 2011. Untuk pesanan dari PT. KAI yaitu gerbong batubara dalam peroses pengerjaan. Pasar ekspor pada tahun ini 14 kereta penumpang stainless steel dan 2 unit kereta pembangkit (PGC) yang merupan pesanan dari Malaysia akan diserahkan pada akhir tahun 2011.
PT INKA dengan semangat I’M PRO (Integritas Mutu Profesional) terus melakukan pengembangan produk untuk mendukung sitem angkutan terpadu perkotaan, feeder line dan komuter regional. INKA juga sedang mengembangkan angkutan perkotaan yang sesuai untuk perkotaan antara lain TRAM, MRT ataupun monorail dan articulated bus untuk medukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

sumber : www.inka.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar